--> Skip to main content

Blok Diagram Radio Super Heterodyne

Radio Super heterodyne

BISAELEKTRONIKA –BLOK DIAGRAM RADIO SUPER HETERODYNE . Pada artikel kali ini akan dibahas seputar radio super heterodyne. Ada beberapa jenis radio diantaranya Radio Straight, Heterodyne dan Super Hetorydyne. Jika dilihat dari segi ekonomis tentu radio straight juaranya namun untuk masalah sensivitas penerimaannya radio super heterodyne jagonya.

Siaran radio yang bisa kita nikmati melalui perangkat Radio penerima (Rx) sebenarnya sudah melalui proses panjang dimulai dari Sinyal radio yang dipancarkan oleh pemacar Radio (Tx) kemudian diterima oleh Antena hingga diproses menjadi suara yang keluar dari Speaker.

Secara sistematis jika digambarkan dengan Blok diagram Radio Super heterodyne akan terbagi menjadi beberapa bagian yang saling berkaitan. Berdasarkan Catatan Pelatihan Bengkel Elektronika yang saya ikuti di BLK Depnaker Kab.Tegal yang disampaikan oleh pembimbing Bapak Drs.Sumarlan, Berikut urutannya :

Radio Super heterodyne
Sumber Gbr : Wikipedia

1.Antene

Bagian ini selalu disinggung oleh frekuensi radio yang berasal dari stasiun pemancar radio yang terdapat disekitar perangkat penerima radio. Frekuensi radio terdiri dari frekuensi tinggi yang membawa getaran suara dan frekuensi tinggi yang membawa frekuensi pembawa (Getraran pembawa).

2 jenis frekuensi tadi dicampurkan dalam sebuah modulator yang terdapat pada pemancar radio kemudian melalui antena dipancarkan keangkasa sehingga frekuensi tersebut akan menyingung antena penerima radio. Perlu Anda ketahui stasium pemancar radio itu jumlahnya banyak sehingga banyak pula frekuensi yang menyinggung antena.

2.Lingkaran Penala (LP)

Nama lainnya adalah Tuner Sirkuit (Pencari gelombang) yang berfungsi merelay getaran radio yang cukup banyak yang menyinggung antena penerima sampai bisa diterima satu saja sehingga bisa didengarkan. Getaran radio yang telah dipilih tadi selanjutnya diteruskan kebagian Mixer.

3.Local Oscilator (LO)

Bagian ini berfungsi  untuk membangkitkan getaran tinggi sehingga sering disebut juga pembangkit frekuensi tinggi. Besarnya frekuenis tinggi ini harus memiliki selisih sekitar 455 kc/dt lebih tinggi dari pada getaran radio yang dipilih oleh bagian LP. Frekuensi yang dihasilkan LO ini bisa juga disebut Frekuensi oscilator.

Frekuensi ini selanjutnya diumpankan kebagian Mixer yang nantinya akan dicampurkan dengan getaran radio yang berasal dari bagian LP.

Baca Juga :
3 Bagian penting Audio Amplifier
9 Blok Rangkaian TV CRT Berwarna yang Perlu Anda Ketahui
Mengenal Loudspeaker

4.Mixer

Bagian ini merupakan tempat bercampurnya antara frekuensi antena dengan frekuensi oscilator. Hasil dari pencampuran 2 frekuensi tersebut akan menyebabkan sebuah penurunan jumlah getaran radio yang besaranya frekuensi itu adalah 455 kc/dt. Frekuensi ini dinamakan Frekuenis Menengah. Sifat dari frekuensi ini masih lemah oleh karena itu perlu dikuatkan kebagian selanjutnya.

5.Penguat MF

Dibagian ini frekuensi hasil dari bagian Mixer yang masih lemah itu akan dikuatkan sampai 2 kali dalam 2 tingkat penguatan. Hasil dari penguatan tersebut nantinya akan diumpankan kebagian Detektor.

6.Detektor

Frekuensi dari penguatan MF sebenarnya terdiri dari getaran Pembawa atau frekuensi tinggi yang membawa getaran suara. Nah pada tahap ini getaran pembawa sudah tidak dibutuhkan lagi oleh karenanya getaran ini harus dipisah dari getaran suara.

Bagian Detektor ini mampu memisahkan 2 getaran tersebut dimana nantinya menyisakan fasa yang positif (Fase Suara) sedang fase negatifnya akan dibuang keGround. Frekuensi suara dari hasil pemisahan pada proses ini keadaannya masih lemah sehingga perlu diperkuat lagi dan itu menjadi tugas bagian berikutnya.

7.Penguat Suara 

Getaran suara dari detektor akan diperkuat oleh bagian ini sampai menghasilkan sebuah amplitudo (tinggi getaran) atau kekuatan suara pada batas yang ditentukan jadi fungsi dari bagian penguat suara adalah memperbesar amplitudo dari frekuensi suara.

8.Penguat Akhir (Power Amplifier)

Setiap perangkat radio pasti memiliki Loudspeaker yang akan mengeluarkan suara dari pemancar radio yang bisa didengarkan. Nah agar membran Loudspeaker ini bergetar sehingga mengeluarkan suara memerlukan tenaga yang kuat. Frekuensi yang dihasilkan dari penguat suara dimana memiliki amplitudo yang besar harus dirubah menjadi energi listrik suara yang bertenaga besar yang mampu menggerakan membran loudspeaker.

Peran ini dipegang oleh bagian penguat akhir dan dalam prkateknya untuk mendapatkan aliran listrik suara bertenaga besar dipakailah rangkaian penguat akhir ganda atau Balance cirinya menggunakan 2 buah transistor.

Demikianlah Informasi seputar Blok Diagram Radio Super Heterodyne yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga Bermanfaat!
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar