--> Skip to main content

Mengenal Komponen Elektronika Kondensator


BISAELEKTRONIKA – Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan informasi seputar Elektronika dasar yang berhubungan dengan Komponen elektronika. Setelah sebelumnya sudah membahas Resistor maka kali ini saya akan membahas Kondensator.

Komponen Kondensator merupakan salah satu komponen yang bersifat pasif. Sebagian besar rangkaian elektronika menggunakan kondensator.

Komponen ini cukup mudah dipelajari karena karakteristiknya tidak serumit komponen lain seperti IC atau Transistor. Dalam daftar komponen disebuah rangkaian elektronika biasanya cukup ditulis C baru disebutkan nilainya berapa.

Kondensator kerap kali disebut Kapasitor jadi jangan heran jika penyebutannya berbeda.

Baca Juga : Mengenal Komponen Elektronika Resistor (1)

Fungsi utama Kondensator

Kondensator mampu menyimpan tenaga listrik selama waktu yang tak ditentukan tanpa adanya reaksi kimia.

Pernah lihat Accu Motor atau Mobil? Itu adalah salah satu komponen yang mampu menyimpan tenaga listrik tapi disertai dengan rekasi kimia.

Pada prinsipnya kondensator terbangun atas 2 buah plat penghantar yang tersekat satu sama lain dan bahan penyekat inilah yang disebut Dielektrika. Nah seringkali penyebuatan jenis kondensator berdasarkan dielektrikanya ini misalnya jika dielektrika berupa keramik maka namanya kondensator keramik.

Satuan dari Kondensator dinyatakan dalam Farad namun dalam prakteknya satuan ini cukup besar makanya dibuatlah satuan yang lebih kecil yaitu :


  • Mikrofarad (mfd) = 1/1.000.000 farad
  • Nanofarad (nf) = 1/1.000.000.000 farad
  • Pikofarad  (pf) = 1/1.000.000.000.000 farad


Dalam penggunaannya ternyata besar kecil bentuk dari kondesator ini bermacam macam ada yang kecil ada pula yang besar contohnya kondensator pada mesin cuci atau mesin pendingin (AC).

Kenapa bisa demikian?

Besarnya Kapasitas kondensator ternyata ditentukan oleh beberapa faktor berikut ini :


  1. Luas plat penghantar
  2. Jarak antara plat-plat penghantar
  3. Jenis dielektrika yang digunakan


Jadi sekarang tahu bukan? Semakin besar nilai faradnya maka semakin besar pula ukurannya.

Jenis-jenis Kondensator

Seperti yang sudah saya singgung diawal bahwa kondensator memiliki bahan penyekat atau dielektrika sehingga jenisnya dibedakan dari dielektrikanya tadi. Berikut jenis-jenis kondensator :


  1. Kondensator Keramik
  2. Kondensator Kertas
  3. Kondensator Mika
  4. Kondensator Elektrolit (ELCO)
  5. Kondensator Variable (Varco)
  6. Kondensator Trimmer


Tegangan Kerja Kondensator

Jika Anda lihat pada Kondensator Elektrolit akan anda jumpai nilai misalnya seperti ini 100 mfd 16 Volt. Nah  Angka 16 volt ini disebut tegangan kerja (Working Votage).

Artinya apa?

Tegangan kerja merupakan tegangan maksimum yang diperkenankan pada kondensator. Jadi jika dibodi kondensator tertulis 16 Volt maka tegangan yang dibolehkan maksimal 16 Volt. Jika tegangan yang diberikan melebihi tegangan kerjanya akan menyebabkan dielektrikanya tertembus dan kondensatornya akan rusak.

Satu hal lagi yang patut Anda ketahui semain tinggi nilai Tegangan kerjanya maka bentuk bodinya akan semakin besar misalnya saja Elco pada bagian catu daya Ac Matic.

Demikianlah informasi seputar mengenal Komponen Elektronika Kondensator Semoga bermanfaat meskipun belum secara detail. Dilain kesempatan mudah-mudahan saya bisa menyambung kembali pembahasan kondensator ini.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar